Dalam siklus kehidupan, semua emosi negatif dan emosi positif pasti kita rasakan. Karena setiap manusia itu memiliki keadaan hidup yang berbeda, ditambah kondisi iklim yang kompleks juga menjadikan seseorang mengalami tekanan dan kesehatan mental yang berbeda pula. Kita pun memiliki cara yang berbeda sesuai kehendak pribadi untuk menyelesaikan suatu problem dan setiap siklus hidup kita.
Walau begitu, mungkin saja konsep mengenai human doing maupun human being perlu kita pelajari bersama, lalu apa sih sebenarnya dua hal itu? Saya mengutip dari perkataan Adjie Santosoputro yang pernah diundang oleh Presiden Jokowi perihal pengembangan mental manusia Indonesia, dia mengatakan “we are not just human doing, kita bukan hanya sekadar sebagai human doing tapi melakukan we are human being”. Saya juga mengutip juga dari pernyataan Alexander Sriewijono dari Daily Meaning tentang “Human Doing vs Human Being” bahwa dia pernah menjelaskan “banyak dari kita yang sekadar human doing dalam menjalankan hidup dan pekerjaan sehari-hari, tanpa ada penghayatan lebih jauh di dalamnya”.
Dari penjelasan tersebut, secara sederhana human doing dapat diartikan sebagai manusia yang melakukan, sedangkan human being itu diartikan sebagai manusia yang menerima dalam arti bersyukur. Artinya begini, di dalam human doing itu kita terbiasa dalam ketidakpuasan menggapai sesuatu, kita telah terbiasa untuk mendapatkan yang lebih dan lebih dari apa yang telah kita capai, mengerjakan dengan cepat ataupun tergesa-gesa dan lain sebagainya. Supaya dalam menjalani siklus kehidupan kita tetap balance, kita juga perlu berhenti sejenak, bersyukur, menerima, bersabar, dan ikhlas dalam keseharian.
Namun konsep human being ini, sangat sukar diaplikasikan dalam keseharian kita. Kenapa? karena sejak kecil kita diajarkan oleh orang-orang terdekat kita bahwa kita harus menggapai cita-cita kita semaksimal mungkin. Tidak ada salahnya, bahkan kita memang harus menggapai cita-cita kita agar sukses di masa depan, namun dalam kehidupan juga harus diimbangi dengan rasa cukup agar kehidupan yang kita jalankan setiap siklusnya denga keadaan yang berbeda dapat berimbang yang berdampak pada kualitas pribadi kita. Kita dituntut untuk bekerja keras dalam menggapai suatu capaian, bahkan setelah mencapai capaian itu, kita juga dituntut untuk mencapai capaian yang lain bahkan lebih. Untuk mengiringi hal tersebut, kita juga harus memerankan peran human being untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Nah, udah paham kan mengenai human doing dan human being? yuk kita implementasikan dalam keseharian biar hidup kita senantiasa balance.
Nah, bagaima cara menerapkan human doing dan human being dalam sehari-hari? Berikut caranya:
1. Niat
Sudah menjadi hal yang pasti bahwa suatu hal harus diawali dengan niat yang baik. Karena dengan niat ini, kita akan terpacu untuk melakukan hal itu dengan baik dan berimbang di sekarang maupun yang akan datang.
2. Sadar bahwa hidup ini keras
Kehidupan ini memang keras dan tak luput dari masalah. Namun, dengan kehidupan kita yang menuntut untuk selalu upgrade dan mencapai segala sesuatu dengan kerja keras membuat kita semakin terpacu untuk menerapkan yang namanya human doing. Karena dengan memerankan human doing ini capaian-capaian yang ingin kalian capai nih bisa digapai dengan baik dan maksimal. Sehingga hidup akan berjalan sesuai apa yang diinginkan dan meminimalisasi ketidakpuasan dan kekecewaan dalam kehidupan.
3. Sadar bahwa kita harus bersyukur
Bukan menjadi hal awam lagi, bahwa hidup ini bagaikan roda berputar ada kalanya kita di bawah ada kalanya kita di atas. Setelah menyadari hal itu, kita akan lelbih memerankan human being dalam kehidpuan sehari-hari kita. Sehingga dengan hal itu, hidup ini akan senantiasa bersyukur detelah menggapai sesuatau, namun jangan samai berhenti.
4. Menerapkan mindfulness dengan baik
Dengan perkembangan mindfulness yang baik dalam siklus kehidupan pribadi seseorang, akan menjadi good vibes jika dilakukan secara repeat. Dikutip dari sehatq.com bahwa mindfulness adalah cara untuk memusatkan perhatian terhadap apa yang terjadi dengan sadar tanpa adanya penilaian.
Jadi konsep human being dan human doing ini akan berjalan beriringan jika kita benar-benar telah memahapi konsepnya dengan baik dan benar. Kita memang harus menggapai sesuatu yang telah kita inginkan dan capian-capian lain yang memang harus dicapai, namun stelah mencapai capian itu kita juga harus menerima kenyataan dengan bersyukur dan sabar serta ikhlas akan hasil dai capaian tersebut. Sehingga dalam kehidupan yang sangat kompleks ini kita benar-benar menerapkan konsep human being dan human doing. Maka dengan konsep ini berjalan beriringan akan membuat kehidupanmu akan lebih balance.
Dibuat oleh: Sobri Khausan Al Muis (Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Tidar, angkatan 2019)
Diedit: Tim Untidar Online
Sumber Gambar: pexels.com/@belart84
Artikel ini merupakan kiriman dari penulis lepas, bagi kamu Mahasiswa ataupun Alumni Universitas Tidar yang tertarik mengirim karya berbentuk tulisan baik opini, artikel, hal informatif, ataupun hiburan, artikelmu juga bisa banget dimuat dalam web untidaronline.com. Yuk berbagi karya ataupun informasi ke sesama kita!
Tidak ada komentar: