Ditengah pandemi yang berlangsung, banyak sekali rencana dan
kegiatan yang perlu diundur ataupun dirumuskan ulang. Salah satunya terkait
wisuda, dimana merupakan acara yang mungkin sangat penting dan sakral bagi
banyak Mahasiswa.
Menjalankan wisuda ditengah pandemi menjadi situasi yang
dilematis, dimana apabila memaksakan untuk wisuda dilaksanakan offline dalam
waktu dekat ini akan menuai kesulitan, namun menjalankan prosesinya secara
online juga mungkin menimbulkan ketidakpuasan bagi banyak mahasiswa.
Adapun beberapa kampus yang tetap menjalankan prosesi wisuda
seperti UNS, USM, sampai Harvard School of Publich Health, namun dengan skema
daring (online). Untidar sendiri memutuskan untuk menunda prosesi wisuda-nya, dimana
sebelumnya telah dilakukan jajak pendapat dari para calon wisudawan-wisudawati
yang mendapatakan suara lebih banyak untuk wisuda secara offline, hal ini
karena banyak dari para calon wisudawan-wisudawati tak keberatan untuk diundur
hingga situasi kondusif.
Namun muncul pula beberapa kampus ataupun sekolah yang
menyiasati skema wisuda ini dengan berbagai cara misalnya yang dilakukan oleh SD Mutiara,
Ngestiharjo, Bantul.
Dimana mereka mengadakan wisuda secara Drive-thru, seperti mengantri makanan
restoran cepat saji. Hal ini jelas tidak mungkin dijalankan di Untidar, karena
akan menimbulkan kemacetan, mengingat wisudawan/I yang lebih banyak dari
peserta wisuda anak sekolah dasar hehe, selain itu juga pastinya memberatkan
para keluarga yang tidak mempunyai kendaraan roda empat, pilihannya mereka
harus menyewa kendaraan atau tidak ikut wisuda sama sekali.
Selain
itu, Universitas Lampung kabarnya menggelar prosesi wisudanya menjadi dua, baik
online ataupun offline. Tetapi yang menjadi polemik, karena wisuda offline
hanya boleh dihadiri oleh Mahasiswa terpilih—yaitu yang berprestasi. Hal ini menjadi inovasi yang alih-alih menyejukan, malah menimbulkan masalah
baru, dan menimbulkan banyak protes dari para mahasiswanya.
Terlepas dari jajak pendapat yang memutuskan untuk wisuda
tetap diadakan secara offline. Kami tertarik untuk mencari tahu apa saja yang
menjadi pertimbangan dan pandangan dari Mahasiswa terkait wisuda ini.
Bagaimana Pendapat Dari Calon Wisudawan?
Kami mengobrol dengan bebearapa calon wisudawan di untidar,
salah satunya dari Fakultas Pertanian, yaitu Oke Amar Saputro, adapun
pendapatnya tentang wisuda ialah;
“Gw sih sebenernya pengn banget wisuda offline, karena gw ngerasa gw ga
akan S2 jadi ini wisuda gw pertama dan terakhir, Tapi andaipun wisuda online kalo
semua mengkhendaki it's okey. Cuman ada kompensasi kampus, karena gw bayar
wisuda 1 juta.”
“Dilematis juga sih, Cuman memang ini kan harus dipikir matang2, ga
cuma sepihak aja. Pendapat temen temen juga bisa mempengaruhi, tapi dari angket
yg udah di isi sama temen2 gw rasa mereka fine aja deh wisudanya diundur sampai
entah kapan.”
Senada dengan Oke, Gilang Bondoyudho calon wisudawan dari
Fakultas Ekonomi berpendapat;
“Kalo gua masih ada ngarep ke offline tapi kalo online pun tak masalah.
Pertimbangan gua kalo offline itu tuh kenangan banget sama orang tua, suatu
kebanggaan buat orang tua sih. Mau gimana pun itu semua usaha orang tua mah
harus di apresiasi penuh. Kalo pun online gua cuma kebentur kondisi dan taatin
pemerintah doang.”
Selain itu, Rizan Aushaf calon wisudawan dari Fakultas
Ekonomi, menyampaikan sedikit hal beda, adapun ia berpendapat;
“Online kali yak? Biar apa-apa cepet aja sih, udah terlalu banyak berharap
sama ketidakpastian.”
“Gua sih gak bersikap, kalo mau kerja kan bisa minta fc ijazah sama
transkrip, wisuda itu perayaan buat kita yang berkesan. Tapi karena sekarang
kita udah berpindah dari fase euforia lulus ke susahnya nyari kerja, jadi kayak
kosong gitu. Kalo maksa buat euforia makin sakit entar pas balik ke realita
nyari kerja susah. Jadi kayaknya gua ngikut aja gitu, gaada kepentingan yang
terlalu bagi gua.”
Dari percakapan Oke dan Gilang yang telah kami wawancarai,
mereka cenderung pasrah, walau begitu keinginan mereka tetap kepada wisuda
secara konvensional. Walau berbeda pendapat, Rizan juga cenderung untuk
mengikuti alur kebijakan kampus.
Apasaja Sih Hambatan Wisuda
Offline?
Adapun kami mencoba menguraikan kemungkinan yang akan
menjadi hambatan ketika menjalankan wisuda secara offline, antara lain;
Wisudawan/i yang terus bertambah tiap hari
Seiring dengan dimundurkannya jadwal wisuda turut
menimbulkan masalah sendiri. Dimana calon wisudawan/I pastinya akan bertambah
dan akan mempengaruhi kapasitas gedung yang menampung jumlah peserta, sehingga menyebabkan tamu
yang otomatis bertambah padat. Belum lagi aturan physical distancing yang tetap perlu dilaksanakan ketika diadakannya
sebuah kegiatan, turut mengharuskan ruangan tidak terlalu padat. Adapun jalan
keluar dari masalah ini ialah, mengadakan wisuda dengan beberapa gelombang,
yang nantinya kembali menyebabkan tujuan pembeda wisuda offline dibanding
wisuda online yaitu untuk merayakan bersama kerabat, menjadi kembali tidak
tercapai.
Adanya edaran keputusan bersama dari Kemendikbud, kemenag,
kemenkes dan kemendagri
Edaran pada 15 juni ini menyebutkan bahwa pembelajaran di perguruan
tinggi pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah
teori, demikian juga untuk mata kuliah praktik sedapat mungkin tetap dilakukan
secara daring. Dalam hal mata kuliah yang tidak dapat dilaksanakan secara
daring, mata kuliah diletakkan di bagian akhir semester. Namun, terdapat
aktivitas yang diizinkan tetapi harus memenuhi protokol kesehatan seperti:
penelitian di lab untuk skripsi, tesis, disertasi, tugas lab, praktikum,
studio, bengkel, dan kegiatan vokasi serupa.
Kalau ditelisik dari edaran tersebut, memang tidak ada
aturan terkait prosesi wisuda, tetapi dari aturan yang mencoba membatasi
perkuliahan di kelas, yang mana aktivitas belajar di kelas lebih sedikit
peserta dari wisuda, namun belajar dikelas pun tetap dibatasi.
Selain itu, aktivitas khusus pun disarankan untuk diletakkan
di bagian akhir semester, yang artinya aktivitas dengan sedikit orang pun
disarankan untuk dilaksanakan pada bulan desember-januari, lalu bagaimana
dengan prosesi wisuda?
Ada Gak Sih Kampus
Yang Wisuda Offline?
Walau begitu ternyata ada kampus yang rencananya akan
menjalankan prosesi wisuda secara offline, yaitu di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY), yang rencananya akan dilaksanakan pada 9-10 September 2020 di
Sportorium UMY. Namun, walau surat edaran telah disebarkan, kemungkinan
kegiatan ini akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan kondusifitas pandemi ini.
Polemik Ini Perlu
Penyelesaian Bersama
Persoalan wisuda kali ini memang perlu disikapi oleh
pemikiran yang dewasa, dan kesepakatan bersama. Banyak dari Mahasiswa yang
memang menginginkan wisuda dijalankan sebagai mestinya. Alasannya pun beragam,
banyak Mahasiswa yang menganggap hal ini sebagai puncak pencapaian akademisnya,
adapun yang memang menginginkan romantisme dalam perayaan dengan para kerabat,
ada pula yang ingin memberikan kenangan kepada orang tuanya yang telah berjasa
dalam pendidikannya.
Walau berbeda dengan prosesi wisuda sebelumnya, hal ini
mungkin mengurangi romantisme dan euphoria, tetapi tidak mengurangi sedikit pun
nilai historis kita dalam menuntaskan jenjang sarjana, mungkin juga kita akan
tetap mengingat prosesi wisuda kita disaat pandemi, yang (apabila) dilakukan
secara online tidak seseru wisuda pada umumnya, tapi nyatanya kita salah satu
yang beruntung dapat menyelesaikan studi ditengah kesulitan ini.
Mungkin langkah paling bijak nantinya ialah pengambilan
kebijakan tetap memerhatikan pendapat dari calon wisudawan/I, tetapi kita sebagai
mahasiswa juga tetap harus memerhatikan kemungkinan-kemungkinan yang paling
tepat untuk dilakukan.
Selanjutnya, terkait transparansi dana pun perlu sama-sama
diperhatikan apabila nantinya (pait-paitnya) kita tidak bisa berpeluk haru
bersama saat wisuda. Pasalnya kalau wisuda dilakukan secara online pastinya
akan banyak mengurangi biaya operasional.
Kalau menurut kalian sendiri bagaimana? Apakah masih ada
kemungkinan kita wisuda secara offline, atau kita harus mengalah untuk wisuda
online saja? Jawab dikolom komentar ya…
Author:
WK
Sumber:
https://www.jawapos.com/nasional/pendidikan/16/06/2020/antisipasi-kerumunan-gelar-wisuda-drive-thru/
Pengumuman Wisuda Periode IV UMY.
Edaran keputusan bersama dari Kemendikbud, kemenag, kemenkes
dan kemendagri pada 15 Juni 2020.
Gambar:
Ekrulila - Pexels.com
Ekrulila - Pexels.com
Mungkinkah Untidar Wisuda Offline? Atau Harus Pasrah Wisuda Online?
Reviewed by Untidar Online
on
Juni 25, 2020
Rating:
online gk pp yg penting lulus :v
BalasHapustjakeepp
Hapuslulu gk pp yg penting untidaronline yhaa
HapusMau online atau offline intinya lulus aja lah.
BalasHapusMuehehe iya lulus dulu yang penting, baru bisa ikutan wisuda :v
Hapusonline gk pp yg penting lulus :v
BalasHapusonline gk pp yg penting lulus :v
BalasHapusonline gk pp yg penting lulus :v
BalasHapusiyaiya taudeh yang lulus...
HapusYang di wawancarai kok ngga ada angkatan 2016 nya Min?? Boleh tuh ditambah bwt memperkaya sampel dan dari sudut pandang dimana baru bgt kelar sidang...
BalasHapusSukses selalu...
Siap mbak nadia terimakasih masukannya, sering2 ngasih masukan ke kite ya hehe
Hapusonline lebih aman
BalasHapus