Tentunya data ini mengagetkan
kita semua dan dapat kita telisik maupun kritisi, walaupun dapat kita akui
kultur membaca belum masif di masyarakat umum, tetapi bagi kalangan Mahasiswa
urusan membaca ini sudah sangat lekat. Selain karena kultur akademis di
kalangan Mahasiswa, hal itu kurang lebih disebabkan oleh beberapa faktor,
misalnya saja tuntutan tugas yang mengharuskan Mahasiswa mencari referensi di
berbagai medium baik artikel hingga buku, mengejar keambisan teman-teman
kuliah, dicekokin teman kos, hingga adanya istilah budaya buku yang wajib
dibaca Mahasiswa.
Walaupun secara sah tidak
tertuang di dalam aturan akademis fakultas, jurusan, ataupun kebijakan
Mahasiswa, tetapi beberapa buku ini hampir diwajibkan untuk dibaca oleh semua
kalangan Mahasiswa. Tentunya hal ini dikarenakan agar setiap Mahasiswa di
Indonesia mempunyai nilai-nilai perjuangan yang senada, memahami isu-isu dasar
yang perlu sama-sama dibenahi, menciptakan pola pikir yang baik secara
fundamental atau paling minim agar se-frekuensi kalau diajak ngobrol walaupun
nyatanya minim aksi hehe.
Adapun saya merangkum beberapa
buku yang sekiranya sunnah tapi
mendekati wajib untuk dibaca, antara lain;
1. Bumi Manusia dan se-paket Tetralogi Pulau Buru
Walau ditengah kondisi yang penuh
keterbatasan, tetapi pikirannya melampaui tembok-tembok tua penjara, besi sel
tahanan, serta melampaui dimensi historis kemudian dituangkan kedalam
buku-bukunya, nahkan Bahasa saya sudah mulai seperti anak sastra kalau sedang
membahas buku ini.
Pasalnya buku ini adalah sebuah
novel sastra yang menyuguhkan gaya bahasa dengan tempo dulu namun tetap sangat
nyaman untuk dibaca. Selain kamu akan mendapatkan banyak perbendaharaan kata
yang menarik, disini kamu juga akan mendapatkan pengalaman sejarah dan
nilai-nilai perjuangan. Karena dalam tetralogi Pulau Buru ini berlatarkan
cerita di Indonesia akhir abad 19 dan awal abad 20, tepatnya saat Indonesia
masih dijajah oleh belanda.
Walaupun ke-empat buku ini
mempunyai halaman yang tebal, tapi yakin, kamu gak akan cepat bosan dengan alur
cerita dari paket buku ini. Terkhusus untuk kamu yang masuk dalam golongan
99,999% atau 999 orang menurut UNESCO yang tidak rajin membaca hehe, buku ini
cocok banget buat jadi bacaan pertamamu.
Tapi ingat selalu urutan buku ini
ya, mulai dari Bumi Manusia – Anak Semua Bangsa – Jejak Langkah – Rumah Kaca.
Jangan sampe kalian salah baca dan malah kena spoiler cerita hehe.
2. Bangkitlah Gerakan Mahasiswa & Bergeraklah Mahasiswa
Jika kamu pernah berada dalam
satu kegiatan yang mana turut mengundang pak Eko sebagai Pemantik ataupun
Pemateri, kamu pasti setuju bahwa saat itu merupakan salah satu momen dari
sekian sedikit momen yang membuat dirimu susah untuk mengantuk. Pasalnya pak
Eko tidak hanya terlihat sekedar memberikan materi, namun juga memberikan
sebuah orasi, dimana kalimat-kalimatnya selalu atraktif, mengayun, juga
tersusun rapih layaknya sastrawan, dan tentunya tajam layaknya para aktivis.
Buku ini termasuk cocok untuk pembaca pemula atau kaum 99,999% hehe, buku yang cukup ringan dalam segi bahasa, namun juga pastinya turut meringankan langkah bagi setiap Mahasiswa agar dapat selalu bangkit dan bergerak.
3. Penyambung Lidah Rakyat – Sukarno
Source: lpmprofesi.com |
Dimana sebelumnya Sukarno sangat
susah sekali dibujuk untuk mau membuat buku biografinya. Namun Cindy Adams
berhasil meluluhkan hati sang proklamator sehingga ia berkenan untuk dibuatkan
buku yang mengulas perjalanan sejarahnya. Bahkan Sukarno pun memiliki kesan
tersendiri pada Cindy Adams, Ia berucap bahwa “dia (Cindy) adalah penulis
tercantik yang pernah kutemui”.
Buku ini sangat menarik, karena
menceritakan perjalanan sejarah dari salah satu pendiri bangsa yang paling
terkenal, bagaimana perjuangan dirinya menyatukan Indonesia, usaha-usaha
kemerdekaan, hingga menceritakan Sukarno muda yang sudah sering menjalani
hubungan asmara -- biasa kita sebut bucin.
Dan buku ini juga cocok sekali
untuk para pelajar yang baru memulai aktivitas membaca, karena paduan Bahasa
dalam buku ini cukup mudah dipahami sekalipun merupakan buku terjemahan.
4. Catatan Seorang Demonstran – Soe Hok Gie
Source: wiwitasari.medium.com |
Buku “Catatan Seorang Demonstran”
memiliki delapan bagian yang terdiri dari Bagian I (Soe Hok Gie: Sang
Demonstran), bagian II (Masa Kecil) Bagian III (Di Ambang Remaja), Bagian IV
(Lahirnya Seorang Aktivis), Bagian V (catatan seorang demonstran), Bagian VI
(Perjalanan ke Amerika), Bagian VII (politik, pesta dan cinta), dan Bagian VIII
(mencari makna). Catatan Gie ini merupakan catatan kehidupan yang dialami
sehari-hari, yang di dalamnya merupakan pandangan kritis mengenai sejarah,
kebudayaan manusia, politik negara, dan keadaan sosial masyarakat. Gie juga
sangat aktif dalam menyuarakan aspirasi anak muda maupun rakyat. Salah satu keberaniannya ialah
dalam melakukan kritik terhadap Presiden Sukarno dan menganggap beliau immoral. Dan tentunya masih banyak
kritik lainnya yang ia lontarkan dalam buku ini.
Buku karya Gie ini dapat membawa
kita ke masa pemerintahan Indonesia saat itu dan mungkin saja dapat kita
refleksikan kepada kondisi Indonesia saat ini. Buku ini juga menjadi salah satu
buku yang wajib dibaca oleh para mahasiswa ataupun orang yang menyukai kegiatan
aktivisme.
5. Sapiens & Homo Deus - Yuval Noah Harari
(Dok. pribadi) |
Tidak se-simpel pandangan umum
yang menolak teori Darwin terhadap evolusi pada semua makhluk khususnya evolusi
pada Manusia karena banyak terjadi perbedaan kera dengan manusia, namun disini penulis menjelaskan berbagai aspek evolusi dengan sudut
pandang yang tak hanya biologis, namun sangat beragam. Mulai dari budaya,
kepercayaan, cara manusia bekerjasama, dan data-data sejarah turut dihadirkan
dalam buku Sapiens.
Lalu pada buku Homo Deus turut
menambahkan berbagai data penjelas terkait Sapiens, serta mengaitkan dengan
kejadian-kejadian terbarukan di dunia. Belum lagi turut membahas masa depan
umat manusia yang mulai mendekati pencipta, karena telah menciptakan teknologi
yang sangat canggih serta sangat bahaya – Artificial
Inteligent – yang mana digambarkan akan banyak mendisrupsi kinerja maupun
kemampuan manusia kedepannya.
Bagaimana umat manusia
kedepannya? Bagaimana kita menyiapkan skill
yang tidak mudah di disurpsi oleh AI, atau bahkan bagaimana mengatasi dan
menggunakan AI sebagaimana mestinya? Hal itu merupakan pertanyaan menarik yang
harus dipecahkan oleh berbagai kalangan terkhususnya para Mahasiswa baik
kalangan Saintek ataupun Soshum, yang pastinya kedepan akan turut terlibat
dalam praktik berkehidupan, bisnis, kultural, maupun pengambilan kebijakan
kedepannya.
Hal-hal tersebut dan masih banyak
lainnya dapat kamu temukan dalam kedua buku ini.
6. Madilog (Materialisme, Dialektika dan Logika) - Tan Malaka
(Dok. pribadi) |
Menurut Tan, keterbelakangan cara
berfikir ini yang menyebabkan Indonesia tidak maju, berbeda dengan kebanyakan
negara maju lainnya yang sudah akrab dengan hal tersebut. Bahkan buku ini masih
layak sekali dibaca hingga saat ini, karena permasalahan tersebut pun masih
akrab kita temui hingga dewasa ini, yang artinya kita belum banyak berubah, dan
seakan tidak beranjak kemana-mana dalam sisi ilmu pengetahuan.
Buku ini dibuat dalam kesempitan
hidup Tan Malaka, yang mana masih dalam kondisi pelarian, perpindahan dari kota
ke kota, dari negara ke negara, kesulitan ekonomi dan bahkan dalam kondisi
penyakit yang mulai menggrogoti tubuhnya. Walau begitu, buku ini tetap menjadi
karya yang luar biasa mencerahkan, cocok untuk kamu mempelajari dasar-dasar
teknik berfikir dan sangat dianjurkan pula oleh Sabda PS (Founder Zenius
Education).
Namun gaya Bahasa dalam buku ini
nampaknya tidak terlalu ringan dan perlu beberapa waktu untuk menelaah isi buku
ini.
7. The Wealth of Nations - Adam Smith
Buku ini merupakan karya besar
dari Bapak Ilmu Ekonomi – Adam Smith, yang akrab juga dikenal dengan pencetus
gaya ekonomi Kapitalisme. Dia layaknya Isaac Newton dalam ilmu fisika, atauapun
Charles Darwin di ranah biologi, bagi anak ekonomi yang gak kenal Adam Smith
kebangetan sih.
Walau akrab dengan gaya ekonomi
Kapitalisme, sebenarnya dalam buku setebal 1000 halaman ini merupakan antithesis dari sistem ekonomi pada
masanya, yang mana terlalu dikontrol oleh kerajaan ataupun penguasa di suatu
daerah, dan karena intervensi yang sangat berlebihan tersebut lah yang membuat
arus perdagangan juga turut dicampuri oleh sikap politis dari para pemimpin dan
menyebabkan arus perdagangan tidak berjalan dengan lancar.
Alih alih penuh dengan analisis
ekonomi makro, buku ini malah banyak membahas hal-hal sederhana yang fiosofis,
dimana banyak memberikan sudut pandang mengenai produk domestik bruto, manfaat
perdagangan, hingga kemakmuran. Sehingga buku ini juga cocok bagi semua
Mahasiswa yang tak hanya dalam rumpun ekonomi, tetapi rumpun sosial, politik,
hubungan antar-negara, bahkan mungkin tak terkecuali bidang saintek.
Yang paling penting buku ini
sudah dapat ditemui dengan terjemahan Bahasa Indonesia.
8. Das Kapital - Karl Marx & Friderich Engels
Nah ini merupakan buku antithesis dari buku Adam Smith, dimana
merupakan karya besar dari Karl Marx dan Friedrich Engels. Buku ini muncul
setelah beberapa waktu dari karya Smith, dimana terjadi pergeseran permasalahan
ekonomi paska sistem ekonomi yang diusung Smith. Dimana konsep Invisible Hand yang diusung Smith
akhirnya menimbulkan permasalahan yang lain, yaitu gerak modal (kapital) yang
terlalu kuat atau biasa kita kenal OP (Over
Power) terhadap segala aspek kehidupan bermasyarakat.
Marx dan Engels berupaya untuk
Me-Nerf konsep ini dengan konsep
tandingan yaitu dengan buku Das Kapital yang tersedia dalam 3 Jilid, yang mana
karya ini akhirnya melahirkan ideologi Sosialisme dan Marxisme.
Buat kamu yang merasa insecure ngeliat buku setebal ini dan
belum lagi tersedia dalam 3 jilid, kamu patut membaca terlebih dahulu buku
pengantar Das Kapital seperti misalnya “Das
Kapital for Beginners”.
Kamu pun dapat melihat banyak
tinjauan di jagad maya mengenai Das Kapital, pasalnya sesuai dengan watak yang
telah kita kenal, orang-orang dengan ideologi sosialisme ataupun marxisme
selalu ringan tangan untuk memberikan ataupun membantu sesamanya. Lebih-lebih
untuk menyampaikan pandangannya, jangankan kita meminjam buku, bahkan seringnya
mereka yang repot-repot menyodorkan bukunya secara cuma-cuma hehe.
Nah sekiranya segitu dulu,
pastinya buku-buku ini bukan berarti wajib selayaknya Tugas Akhir/Skripsi,
tetapi dapat dianggap wajib, karena patut dibaca hehe.
Dan tentunya masih banyak buku
menarik yang patut dibaca oleh para Mahasiswa, ataupun masyarakat umum, selain
untuk membatalkan data dari UNESCO, paling tidak agar kalo diajakin ngobrol
dengan teman sebaya obrolannya jadi nyambung lah hehe.
Oiya kamu ada rekomendasi buku apa yang kiranya wajib banget buat dibaca? Share di kolom komentar yak!
Sumber gambar:
- Poster awal (https://www.pexels.com/@ichad-windhiagiri-2311709)
- Penyambung Lidah Rakyat (lpmprofesi.com)
- Catatan Seorang Demonstran (https://wiwitastari.medium.com/ulasbuku-1-soe-hok-gie-catatan-seorang-demonstran-f15c73c36b8e)
Tidak ada komentar: