Halo folks... Gimana kabar semuanya? Semoga sehat selalu ya
di tengah pandemi ini. Jangan lupa untuk selalu pakai masker dan menaati
protokol kesehatan saat keluar rumah ya.
Kali ini Untidar Online bakal bahas mengenai bahasa Jawa
nih. Khususnya bahasa yang biasanya digunakan untuk ngisengin mahasiswa luar
Jawa yang pengin menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi. Bagi mahasiswa
perantau dari luar daerah yang udah senior kuliah di tanah Jawa pasti relate
banget akan hal ini kan hehehe.
Nah jadi apa aja sih kosakata yang biasa digunakan untuk
ngisengin mahasiswa yang baru tinggal di tanah Jawa? Langsung aja kita bahas ya
biar kalian ga dikerjain hahaha. Ohiya disclaimer
ya, mungkin ada beberapa kata yang sedikit vulgar nantinya.
Pertama ada kata Asu. Dalam bahasa Indonesia berarti
Anjing. Pasti kalian tau ya kata anjing ini sering digunakan untuk mengumpat.
Begitupun dalam bahasa Jawa, kata asu juga sering digunakan untuk mengumpat.
Tapi ada pengalaman sendiri dari temen penulis nih, dimana dia dulu pernah
dikerjain temennya. Saat dia mau beli cilok, nah biasanya manggilnya “Bang,
beli cilok” gitu. Tapi dia pengin gaya pake bahasa Jawa, alhasil tanyalah dia
sama temennya. Diajarin lah sama temennya tapi dengan arti yang berbeda, yang
padahal cilok di Jawa ya artinya sama tapi diganti jadi “Mas, Asu”. Otomatis
abangnya yang jual kaget dong. Nah semoga kalian angga nalamin kasus kayak gini
ya biar ga malu.
Selanjutnya ada kata Celeng. Celeng dalam bahasa Indonesia
berarti babi hutan, dalam beberapa sumber juga ada arti yang lainnya. Namun
yang biasanya dimaksud adalah babi hutan. Biasanya kata celeng ini digunakan
untuk mengumpat saat seseorang lagi kesal.
Kemudian ada kata Sikak. Dilansir dari artikata.simomot.com,
sikak mempunyai arti bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar d*bur. Kata ini
biasanya digunakan sebagai umpatan yang bertujuan untuk melegakan hati ketika
sedang marah dan dongkol. Kata ini lebih sering dijumpai di daerah eks
karisidenan Kedu gaes.
Lalu ada kata Kake’ane/kakekane/kakeane. Kata ini mempunyai
makna sialan, keparat, brengsek. Biasa digunakan untuk mengekspresikan
kekecewaan atau bisa juga untuk mengumpat. Kata ini sering dijumpai di Jawa
tengah bagian utara seperti eks karisidenan Semarang, Demak, kudus, hingga
Jepara.
Tak ketinggalan juga kata yang sudah sangat populer di
telinga kita namun sebagian masih belum tau apa artinya, yaitu Jancok/Jancuk.
Meskipun memiliki konotasi buruk, namun kata yang berasal dari daerah Jawa
Timur ini menjadi simbol identitas bagi komunitas penggunanya, bahkan menjadi
sapaan untuk memanggil teman yang sudah sangat dekat, walaupun seringkali kata ini
digunakan juga untuk umpatan saat emosi terhadap sesuatu/seseorang. Nah kata
jancok/jancuk ini mempunyai makna “sialan, keparat, brengsek”.
Masih kurang? Nih kutambah lagi deh buat kalian..
Cangkemmu, Cocotmu, Congormu = Mulutmu
Edan, Gemblung, Gendeng = Gila
Gateli = Merujuk ke daging/kulit yang dibuang dari alat
kelamin laki-laki saat dikhitan
Jembut = Rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan
Kenthu, Ngenthu = Hubungan badan
Kethek, Munyuk = Monyet
Modar = Mampus
Ndhasmu, Sirahmu = Kepalamu
Nggapleki = Ngeselin
Pekok = Bodoh, Tolol
Raimu = Mukamu
Segawon = Anjing
Silit = Lubang anus
Tempik, Tempek, Gawuk = Alat kelamin wanita
Tembelek, Kopet = Kotoran (Tai)
Pukon = Bagian kelamin pria (kepala-nya)
Nah itu tadi beberapa kosakata bahasa Jawa yang sering
digunakan untuk menjahili para mahasiswa perantau dari luar daerah yang
berkuliah di tanah Jawa. Semoga kalian ngga kena prank temen-temen kalian ya.
Wikipedia.com
Kompasiana.com
Lektur.id
Media.neliti.com
Tidak ada komentar: